Header Ads

RUMAH BELAJAR

Daftar Blog Saya

Perencanaan Usaha Kerajinan untuk Pasar Lokal

Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XII Semester Ganjil

A. Perencanaan Usaha Kerajinan untuk Pasar Lokal 
 
Berdasarkan luasannya, pasar dapat dibedakan menjadi pasar lokal, pasar nasional, dan pasar global atau pasar internasional. Pasar lokal dapat dipahami sebagai pasar yang terbatas di lingkungan atau daerah yang sama dengan tempat produksi. Pasar dapat dibagi berdasarkan kesamaan perilaku pembeli. Pembagian pasar tersebut dikenal dengan segmentasi pasar. Segmentasi pasar sasaran dapat dibedakan secara geografis atau tempat, secara demografis (usia, gender, bangsa dan etnis, pekerjaan, tingkat ekonomi), dan secara psikografis (karakter kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian). Pasar sasaran yang berbeda memiliki kebutuhan, keinginan, selera, dan daya beli yang berbeda pula. Kebutuhan dan keinginan dari suatu daerah bisa berbeda dengan daerah lainnya. Kebutuhan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, misalnya daerah yang bersuhu rendah menyebabkan orang-orangnya membutuhkan penghangat. Sebaliknya, bila suhu tinggi akan dibutuhkan penyejuk, misalnya kerajinan kipas. Kebutuhan juga dapat dipengaruhi oleh kegiatan, misalnya kegiatan membawa barang membuat orang memiliki kebutuhan akan alat bawa. Kebutuhan akan suatu produk juga dapat disebabkan karena kebiasaan atau budaya. Kebiasaan memberi hadiah atau tanda mata kepada orang lain, membuat munculnya kebutuhan akan produk yang unik atau khas daerah tertentu. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh produk kerajinan. Selain kebutuhan, pasar sasaran juga memiliki keinginan. Keinginan untuk memiliki produk pada umumnya muncul dari gaya hidup dan selera.

Pada prinsipnya, pasar terjadi karena adanya permintaan (dari pembeli) dan penawaran (dari penjual). Potensi pasar dapat diketahui melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan permintaan dan pendekatan penawaran. Pendekatan permintaan adalah dengan mencari tahu kebutuhan dari pasar sasaran, sedangkan pendekatan penawaran mengandalkan pada kemampuan wirausahawan membuat produk inovatif. Kedua pendekatan ini dapat digunakan untuk mengenali potensi pasar.  

Kebutuhan pasar lokal dapat diketahui dengan melakukan pengamatan terhadap pasar sasaran. Misalnya untuk mengenali kebutuhan pasar sasaran siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga, kita dapat mengamati kebiasaan mereka. Siswa tersebut pada umumnya berangkat ke sekolah dengan membawa baju ganti dan perlengkapan olahraga selain buku pelajaran dan perlengkapan sekolah. Mereka membutuhkan tas untuk membawa perlengkapan ekstrakurilernya. Bentuk, ukuran, dan warna dari tas tersebut harus sesuai dengan selera mereka. Selain pengamatan, kita juga dapat mewawancarai pasar sasaran untuk mengetahui kebutuhan dan selera mereka. Pertanyaan yang dapat diajukan diantaranya; Tas seperti apa yang mudah dan nyaman digunakan? Tas seperti apa yang mereka sukai? Warna dan motif apa yang disukai?  

Ide pengembangan produk kerajinan untuk pasar lokal juga dapat diperoleh dengan mengenali kebiasaan di daerah setempat, misalnya kebiasaan melepas alas kaki saat masuk ke dalam rumah. Kebiasaan tersebut membuka peluang pengembangan produk rak sepatu atau tempat penyimpanan alas kaki yang serasi dengan tempatnya diletakkan dan memudahkan penyimpanan dan pengambilan alas kaki. Peluang lain dari kebiasaan tersebut adalah membuat sandal khusus untuk di dalam rumah agar telapak kaki terlindungi dari dinginnya lantai.  

Sumber Daya Material, Teknik, dan Ide Produk Kerajinan
Sumber daya usaha yang dibutuhkan untuk wirausaha kerajinan adalah bahan baku atau material, teknik dan alat, serta keterampilan. Wirausaha kerajinan untuk pasar lokal dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku, potensi teknik, dan keterampilan yang ada di daerah tersebut. Bahan baku dapat berupa bahan alam atau bahan buatan yang banyak tersedia di lingkungan sekitar. Bahan alam, misalnya serat nanas, eceng gondok, tanah liat, kayu, rotan, bambu, kerang, dan tulang. Bahan buatan, seperti kain, plastik, kaca, dan karet. Bahan baku atau material yang akan dimanfaatkan untuk memproduksi produk kerajinan harus memiliki jumlah yang cukup agar produk yang dihasilkan memiliki standar bentuk dan kualitas yang sama. Teknik pembuatan produk tergantung dari materialnya. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk pembuatan kerajinan di antaranya teknik ukir, teknik sambungan, teknik anyam, dan teknik jahit.  

Perancangan produk didasari beberapa faktor pertimbangan, yaitu fungsi produk, pengguna produk, material, teknik pembuatan, nilai estetis, dan harga jual. Untuk memulai proses perancangan harus dilakukan penetapan pasar sasaran, bahan baku, dan jenis material apa saja yang akan digunakan, serta teknik yang dapat digunakan untuk pembuatan produk. Contohnya, untuk pasar sasaran siswa yang ikut ekstrakurikuler bulu tangkis akan dibuatkan sebuah tas untuk membawa raket dan perlengkapan lain yang dibutuhkan. Bahan yang akan digunakan untuk tas tersebut adalah karton tebal yang dilapisi kain, serta dilengkapi tali. Teknik pembuatan yang digunakan adalah teknik penempelan dengan lem dan teknik jahit. Contoh lain adalah pembuatan rak alas kaki untuk kebutuhan rumah tangga, yang disebabkan oleh kebiasaan melepas alas kaki saat hendak masuk ke rumah. Bahan yang digunakan adalah bambu dengan teknik konstruksi bambu.  


Tugas 
Identifikasi Ragam Material dan Teknik di Lingkungan Sekitar

Ø Amati lingkungan Anda, lalu perhatikan ragam material atau bahan baku yang tersedia di lingkungan sekitar Anda.
Ø Carilah informasi dari buku, internet, maupun dari pengrajin yang ada di daerah Anda tentang ragam teknik yang dapat digunakan untuk setiap material tersebut.
Ø Tuliskan sebanyak-banyaknya atau 5 saja tentang ragam bahan baku/material dan teknik yang ada di lingkungan sekitar Anda.
Ø Presentasikan dalam bentuk tabel LK dibawah atau bentuk presentasi lain yang lebih menarik dan kreatif.

Lembar Kerja (LK).  Identifikasi Ragam Material dan Teknik di Lingkungan Sekitar



Tugas Lembar Kerja digabungkan dengan tugas sebelumnya dalam map plastik dan akan dikumpulkan nanti pada saat masuk sekolah atau sebelum ujian semester. 

Sumber :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Prakarya dan Kewirausahaan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh mammamaart. Diberdayakan oleh Blogger.