Rumah tetaplah jadi Rumah
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan Diklat Pembatik Level 1 : Literasi TIK Gelombang 17 (18 – 29 Mei 2020), Pembatik Level 2 : Implementasi TIK Gelombang 18 (07 Juni – 05 Juli 2020), Pembatik Level 3 : Kreasi TIK Gelombang 15 (21 Juli – 20 Agustus 2020), dan Pembatik Level 4 : Berbagi Provinsi Sulawesi Selatan (18 September – 21 Oktober).
Seiring dengan waktu berjalan. Saya
mulai mencari dan terus belajar beberapa aplikasi untuk mengedit video. Mulai
dari aplikasi berbasis android seperti Kinemaster dan beberapa aplikasi yang
berbasis desktop serta yang dapat dijalankan secara online.
Pada level 3 kembali ada tugas seperti level 2, membuat
video pembelajaran. Namun para peserta diberi dua plihan untuk tugas Kreasi,
yaitu Vlog atau MPI. Saya memilih MPI yang menggunakan aplikasi Articulate
Storyline 3. Karena para peserta dibekali materi dalam kelas sehingga dapat
diterapkan dalam kegiatan praktek.
Dari Level 1 sampai dengan level
3 semua kegiatan kelas dimonitor oleh Pusdatin Kemendikbud dan Rumah Belajar.
Para peserta tidak saling mengenal satu sama lain. Namun pada Level 4 Level Berbagi
Kegiatan kelas diperkecil dan ditangani langsung oleh para DRB tiap Provinsi. Sehingga
komunikasi lebih intens dengan para peserta Pembatik serta tim penilai. Pada level
4 tugas dan tanggung jawab semakin berat dibanding level-level sebelumnya.
Selain tugas sosialisasi Rumah Belajar di luar kelas, juga ada tugas dalam kelas
berupa quiz, refleksi dan tugas akhir yang harus diselesaikan.
Kini berakhirlah seluruh rangkaian Diklat Pembatik dari level 1 sampai dengan level 4. Namun Rumah Belajar tetaplah jadi rumah kita semua. Kita selalu memanfaatkan untuk belajar, mengisi konten-konten kapan saja. Semoga Kegiatan Pembatik tahun depan dapat terselenggara.
Rumah belajar. Belajar untuk
semua. “Belajar dimana saja kapan saja, dengan siapa saja.”
Tidak ada komentar