Header Ads

RUMAH BELAJAR

Daftar Blog Saya

LAST CEREMONY 18 SERENDIPITY: PERPISAHAN PENUH MAKNA GENERASI KE-18 AN-NURIYAH

Bontocini – Suasana haru dan kebanggaan menyelimuti halaman Pondok Pesantren An-Nuriyah Bontocini pada Senin pagi, 10 Februari 2025. Para santri kelas 12 dan kelas 9 MA dan MTs An-Nuriyah berkumpul dalam balutan seragam kebanggaan mereka untuk mengikuti Last Ceremony 18 Serendipity, sebuah upacara terakhir sebelum mereka menghadapi serangkaian ujian yang akan menjadi penentu langkah mereka ke depan. Acara ini dilaksanakan di halaman depan Rusunawa Pondok Pesantren An-Nuriyah Bontocini.

Upacara sakral ini dipimpin langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren An-Nuriyah Bontocini, H.M. Yahya Ahmad, Lc., M.Pd. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan pesan motivasi kepada Para santri untuk tetap menjaga nama baik almamater setelah lulus. Beliau juga mengingatkan pentingnya disiplin Ibadah, kerja keras, dan tanggung jawab dalam menghadapi tantangan di dunia lebih luas lagi, ungkapnya dengan penuh semangat.

Momen ini bukan sekadar seremonial biasa. Bagi para santri, ini adalah simbol perpisahan mereka dengan kehidupan pesantren yang telah menempa mereka selama bertahun-tahun. Tetesan air mata tak bisa dibendung saat lagu-lagu perpisahan menggema, mengiringi langkah mereka menuju ujian pondok dan ujian madrasah yang menanti.

Setelah upacara resmi selesai, suasana semakin khidmat saat prosesi pemotongan nasi tumpeng dimulai. Nasi tumpeng, sebagai simbol rasa syukur dan doa untuk kesuksesan para santri, dipotong oleh Pimpinan Pondok dan diberikan kepada perwakilan santri sebagai tanda restu dan doa terbaik untuk perjalanan mereka ke depan. Sorak haru dan tepuk tangan menggema, menciptakan momen yang tak terlupakan.

Para santri yang akan meninggalkan jenjang pendidikan ini mengaku merasakan campuran antara kebanggaan dan kesedihan. “Rasanya seperti mimpi, tiba-tiba kami sudah berada di penghujung perjalanan ini. Terima kasih kepada para ustaz dan ustazah yang telah mendidik kami dengan penuh kesabaran dan kasih sayang,” ujar salah satu santri dengan mata berkaca-kaca.

Tak hanya bagi para santri, upacara ini juga meninggalkan kesan mendalam bagi para guru dan pengasuh. Mereka menyaksikan dengan bangga bagaimana generasi ke-18 ini telah berkembang, tumbuh, dan siap menghadapi dunia luar dengan bekal ilmu dan akhlak yang telah ditanamkan di pondok ini.

Last Ceremony 18 Serendipity bukan hanya sebuah perpisahan, tetapi juga awal dari perjalanan baru. Dengan doa dan harapan yang terbaik, santri-santri generasi ke-18 An-Nuriyah melangkah maju, siap menghadapi ujian, dan menjemput masa depan yang penuh cahaya.

 



Tidak ada komentar

Gambar tema oleh mammamaart. Diberdayakan oleh Blogger.